Halaman

Sabtu, 03 September 2011

Disiplin ???

 Sudah sekian lama bercerai dengan blog q neu,, akhirnya rujuk kembali. Kali ini, masih berhawakan (gantilah : bernafaskan ,, wkwkwk taq beda :-D) islami >> semarak Lebaran,, posting ny tentang disiplin syar’i  yaah wuuoiyy !! 
Kisah Kedisiplinan Huzaifah
Suatu malam yang dingin dan gelap pada perang Khandak, Rasulullah bersabda ; “Adakah orang yang mau bangun, kemudian mengintai apa yang dilakukan musuh, lalu kembali ? Aku mohonkan kepada Allah untuk menjadikannya temanku di surga.’
Tak ada seorangpun yang bangun dari duduknya. Malam sangat dingin, ditambah lagi lapar yang sangat menggelitik perut mereka dan rasa takut. Sampai beberapa saat tidak ada seorang pun  yang bangun. Kemudian Rasulullah memanggil Huzaifah dan tidak ada alasan baginya untuk tidak bangun. Sabda Rasulullah : “Wahai Huzaifah pergilah dan menyusuplah di antara musuh itu. Lihatlah apa yang mereka perbuat dan jangan sekali-kali engkau berbicara sesuatu sehingga engkau datang kepada kami.”
Kemudian Huzaifah pergi dan menyelinap ke tempat musuh. Sementara saat itu angin – sebagai tentara Allah- telah membuat musuh kedinginan. Abu Sofyan, pemimpin Quraisy – sedang melakukan pertemuan dan berkata, “Wahai bangsa Quraisy, lihatlah orang di samping mu!”
Secepat kilat Huzaifah memegang tangan orang di sebelah kanan dan kirinya sambil berkata : “siapa engkau ?”. Orang itu menjawab : “Mu’awiyah bin Abu Sofyan.” Dan yang lainnya berkata : “Amru bin Ash.” Kemudian Abu Sofyan membubarkan pertemuan itu. Kata Huzaifah : “Jika tidak karena pesan Rasulullah untuk tidak berbicara sesuatu sampai datang kepadanya, pastilah sudah aku bunuh Abu Sofyan dengan busur Panah.”
Huzaifah kembali kepada Rasulullah dan menceritakan misinya.
Patuh + Cerdas + Berani = Disiplin
Apa yang bisa kita ambil dari sirah tersebut ? Subhanallah… banyak, diantaranya :
1.       Kepatuhan Huzaifah ra memenuhi perintah Rasulullah. Bayangkan dalam kondisi lapar, dingin menyengat dan ketakutan. Tapi Huzaifah ra dengan berani menjalankan tugas ‘peng-intel-an’ tersebut.
2.       Kecerdasan Huzaifah dalam mengatasi sikon. Dengan sigapnya beliau langsung memegang tangan orang-orang yang ada di sebelahnya. Coba kalo telat mikir ? Nah, cerdas kan ?
3.       Tidak membunuh Abu Sofyan, padahal bisa saja Huzaifah membunuhnya.
Hasilnya ??
Pasukan Islam pun bisa memenangkan perang dan yang tidak kalah penting, Abu Sofyan masuk Islam dan anak-cucunya kelak merupakan panglima-panglima perang dan pemimpin terbaik dalam sejarah daulah Islamiyah. Coba kalau Huzaifah hanya mikir jangka pendek, buyar deh rencana!
Apa Sih Disiplin ?
KIsah Huzaifah ra dalam misi pengintaian di atas hanya salah satu contoh dari sekian banyak contoh kedisiplinan yang bisa kita tiru. Tapi sebenarnya apa sih disiplin itu ? terus, kenapa juga harus disiplin ?
Dalam buku Karakteristik dan Perilaku Tarbiyah yang ditulis oleh Muhammad Abdul Halim Mahmud, disebutkan definisi indhibath atau kedisiplinan, yakni mewujudkan pelaksanaan atas tuntutan tugas, atau mengendalikan sebuah realitas atas terjadinya sesuatu yang bersifat sar’I atau da’awi. Pusing ? sama …. Hehehehe J . Intinya sih gimana kita mengendalikan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah sesuai dengan apa yang dibawa islam.
Kenapa juga kudu disiplin ? Sebab seorang Muslim harus komitmen dengan seluruh kehidupannya, yang didasarkan aturan Allah. Seorang Muslim dituntut membatasi perilakunya sesuai dengan perintah agama. Why ? Biar hidup teratur, nggak amduradul. Nah, tentang ini ada tiga bentuk disiplin dalam mengatur hidup…………….                                                                                                                                              
  1.        Disiplin Materi

Mengapa hal ini sangat penting? Sebab banyak fenomena negative dalam bidang keuangan yang membuat seseorang kehilangan kepercayaan dan persaudaraan. Makanya biar tidak terjadi, hati-hati dan perhatikan 2 hal di bawah ini :
·         Tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir (Mengenai ini coba buka Al-Quran dan baca ayat 67 surat Al-Furqan)
·         Tidak berutang kecuali terpaksa. Seorang muslim sebaiknya menjauhi hutang, dan hendaklah berhati-hati menjaga harta saudaranya bila terpaksa berutang. Janganlah meminjam untuk kebutuhan yang tidak penting dan secepatnya mengembalikan. Tapi alangkah baiknya bila dia yang selalu membantu saudaranya, tidak membebani mereka dan menyusahkannya. Berarti seorang Muslim harus kaya ? Embeeeer ……….
2.      Disiplin Berbicara
Sebelum berkata-kata, hendaklah kita mengajukan pertanyaan pada diri kita : apa tema (isi) pembicaraan ? Gosip ? Ih,, no way!! (padahal masih sering.. ) Ingat-ingat hadis Rasulullah : “Orang yang paling kubenci dan paling jauh diantara kamu sekalian dariku di hari kiamat adalah orang yang banyak berbicara.” (HR Ahmad dan Tirmidzi). Ingat juga, diam itu emas, bicara itu perak. Mending baca Quran, Mas, biar semarak ! Hehehehe
3.      Disiplin Janji
Seorang Muslim yang terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu saudaranya. Kedisiplinan dalam janji bahkan merupakan standar untuk mengidentifikasi disiplin tidaknya seseorang. Berapa banyak kemaslahatan yang terbuang habis, berapa banyak bahaya yang menimpa, karena tidak disiplin dalam janji. Dan berapa  banyak pekerjaan yang sukses, berapa banyak kerusakan yang dapat dicegah, jika disiplin dalam janji.
Disiplin Everyday          
Sebenarnya Allah sudah memberi gambaran tentang disiplin dengan jelas dan gamblang melalui pelaksanaan ibadah sehari-hari. Rahasia dari kewajiban ibadah tersebut adalah sebuah bentuk latihan kedisiplinan. Apa saja ? Nih, contohnya !
-Shalat-
* Shalat harus sesuai dengan waktunya. Nggak bisa tuh waktunya shalat Subuh buat Sholat Isya. (kebablasan tidur : saia sering hehehe).
* Urutan gerak dalam shalat tidak boleh ditinggalkan dan urutannya harus bener. Kalau nggak benar berarti  mesti belajar shalat lagi.
* Bilangan/rakaat dalam shalat yang sudah ditetapkan, nggak boleh tuh ditambahin atau dikurangi (kecuali shalat qashar).
* Pemimpin (imam) dalam shalat harus diikuti dan tidak boleh mendahului.  
* Barisan dalam shalat harus teratur.
-Puasa-
* Penentuan waktu datang dan akhir puasa Ramadhan dengan rukyat hilal
* Ada waktu untuk sahur dan berbuka. Puasa menjadi batal bila makan/minum di luar waktu berbuka.
* Memperhatikan syarat dan etika berpuasa agar puasanya diterima.
-Haji-
* Ada kondisi berihram, di mana ada larangan dan etika selama berihram.
* Ada hari-hari tertentu dan waktu-waktu tertentu dalam ibadah haji yang tidak boleh diakhirkan atau didahulukan.
* Terdapat tata cara tertentu, misalnya tujuh kali putaran dalam thawaf.
So ? Seorang Muslim itu sebenarnya memiliki banyak sarana untuk berlatih disiplin. Shalat yang lima kali sehari, puasa wajib yang setahun sekali, haji, dan masih banyak lagi. Nah, apa yang kurang coba dari agama mulia ini ??????  
Konsekuensi Tidak Disiplin
Selain merugikan diri sendiri, ketidakdisiplinan juga akan merugikan orang lain. Ini adalah contoh buah dari ketidakdisiplinan Para Pemanah dalam sejarah Rasulullah pada Perang Uhud ……………….
Kisah perang Uhud yang terjadi pada tahun ketiga Hijriyah itu merupakan contoh bagaimana ketidakdisiplinan telah mengakibatkan kekalahan kaum Muslim. Terbunuhnya banyak sahabat bahkan kerabat tercinta Rasulullah, membalik kemenangan yang awalnya milik kaum Muslim, bahkan hampir terbunuhnya Rasul dan kerugian lainnya. Apa pangkal masalahnya ? Hanya karena ketidakdisiplinan sekelompok orang. Pasukan pemanah yang ditempatkan Rasul di bukit Uhud untuk menjaga pasukan dan menyerang musuh dari atas, tergiur melihat harta rampasan perang. Turunlah mereka meninggalkan bukit. Hanya Abdullah bin Zubair-Pemimpin pasukan pemanah- dan 10 pemanah lainnya yang disiplin dengan perintah Rasul. Akibatnya ? Pasukan musuh pun dengan leluasa menyerang, dan tentu saja kekuatan 10 orang yang tersisa tidak mampu menahan serbuan tersebut.