Kisah
Kedisiplinan Huzaifah
Suatu malam yang dingin dan gelap
pada perang Khandak, Rasulullah bersabda ; “Adakah orang yang mau bangun,
kemudian mengintai apa yang dilakukan musuh, lalu kembali ? Aku mohonkan kepada
Allah untuk menjadikannya temanku di surga.’
Tak ada seorangpun yang bangun
dari duduknya. Malam sangat dingin, ditambah lagi lapar yang sangat menggelitik
perut mereka dan rasa takut. Sampai beberapa saat tidak ada seorang pun yang bangun. Kemudian Rasulullah memanggil
Huzaifah dan tidak ada alasan baginya untuk tidak bangun. Sabda Rasulullah :
“Wahai Huzaifah pergilah dan menyusuplah di antara musuh itu. Lihatlah apa yang
mereka perbuat dan jangan sekali-kali engkau berbicara sesuatu sehingga engkau
datang kepada kami.”
Kemudian Huzaifah pergi dan
menyelinap ke tempat musuh. Sementara saat itu angin – sebagai tentara Allah-
telah membuat musuh kedinginan. Abu Sofyan, pemimpin Quraisy – sedang melakukan
pertemuan dan berkata, “Wahai bangsa Quraisy, lihatlah orang di samping mu!”
Secepat kilat Huzaifah memegang
tangan orang di sebelah kanan dan kirinya sambil berkata : “siapa engkau ?”.
Orang itu menjawab : “Mu’awiyah bin Abu Sofyan.” Dan yang lainnya berkata :
“Amru bin Ash.” Kemudian Abu Sofyan membubarkan pertemuan itu. Kata Huzaifah :
“Jika tidak karena pesan Rasulullah untuk tidak berbicara sesuatu sampai datang
kepadanya, pastilah sudah aku bunuh Abu Sofyan dengan busur Panah.”
Huzaifah kembali kepada
Rasulullah dan menceritakan misinya.
Patuh
+ Cerdas + Berani = Disiplin
Apa yang bisa kita ambil dari
sirah tersebut ? Subhanallah… banyak, diantaranya :
1. Kepatuhan
Huzaifah ra memenuhi perintah Rasulullah. Bayangkan dalam kondisi lapar, dingin
menyengat dan ketakutan. Tapi Huzaifah ra dengan berani menjalankan tugas
‘peng-intel-an’ tersebut.
2. Kecerdasan
Huzaifah dalam mengatasi sikon. Dengan sigapnya beliau langsung memegang tangan
orang-orang yang ada di sebelahnya. Coba kalo telat mikir ? Nah, cerdas kan ?
3. Tidak
membunuh Abu Sofyan, padahal bisa saja Huzaifah membunuhnya.
Hasilnya ??
Pasukan Islam pun bisa
memenangkan perang dan yang tidak kalah penting, Abu Sofyan masuk Islam dan
anak-cucunya kelak merupakan panglima-panglima perang dan pemimpin terbaik
dalam sejarah daulah Islamiyah. Coba kalau Huzaifah hanya mikir jangka pendek,
buyar deh rencana!
Apa
Sih Disiplin ?
KIsah Huzaifah ra dalam misi
pengintaian di atas hanya salah satu contoh dari sekian banyak contoh
kedisiplinan yang bisa kita tiru. Tapi sebenarnya apa sih disiplin itu ? terus,
kenapa juga harus disiplin ?
Dalam buku Karakteristik dan
Perilaku Tarbiyah yang ditulis oleh Muhammad Abdul Halim Mahmud, disebutkan
definisi indhibath atau kedisiplinan, yakni mewujudkan pelaksanaan atas
tuntutan tugas, atau mengendalikan sebuah realitas atas terjadinya sesuatu yang
bersifat sar’I atau da’awi. Pusing ? sama …. Hehehehe J . Intinya sih gimana kita
mengendalikan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah sesuai dengan apa yang dibawa
islam.
Kenapa juga kudu disiplin ? Sebab
seorang Muslim harus komitmen dengan seluruh kehidupannya, yang didasarkan
aturan Allah. Seorang Muslim dituntut membatasi perilakunya sesuai dengan
perintah agama. Why ? Biar hidup teratur, nggak amduradul. Nah, tentang ini ada
tiga bentuk disiplin dalam mengatur hidup…………….
- Disiplin Materi
Mengapa hal ini sangat penting?
Sebab banyak fenomena negative dalam bidang keuangan yang membuat seseorang
kehilangan kepercayaan dan persaudaraan. Makanya biar tidak terjadi, hati-hati
dan perhatikan 2 hal di bawah ini :
·
Tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir (Mengenai
ini coba buka Al-Quran dan baca ayat 67 surat Al-Furqan)
·
Tidak berutang kecuali terpaksa. Seorang muslim
sebaiknya menjauhi hutang, dan hendaklah berhati-hati menjaga harta saudaranya
bila terpaksa berutang. Janganlah meminjam untuk kebutuhan yang tidak penting
dan secepatnya mengembalikan. Tapi alangkah baiknya bila dia yang selalu
membantu saudaranya, tidak membebani mereka dan menyusahkannya. Berarti seorang
Muslim harus kaya ? Embeeeer ……….
2. Disiplin Berbicara
Sebelum berkata-kata, hendaklah
kita mengajukan pertanyaan pada diri kita : apa tema (isi) pembicaraan ? Gosip
? Ih,, no way!! (padahal masih sering.. ) Ingat-ingat hadis Rasulullah : “Orang
yang paling kubenci dan paling jauh diantara kamu sekalian dariku di hari
kiamat adalah orang yang banyak berbicara.” (HR Ahmad dan Tirmidzi). Ingat juga,
diam itu emas, bicara itu perak. Mending baca Quran, Mas, biar semarak !
Hehehehe
3. Disiplin
Janji
Seorang Muslim
yang terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu saudaranya. Kedisiplinan
dalam janji bahkan merupakan standar untuk mengidentifikasi disiplin tidaknya
seseorang. Berapa banyak kemaslahatan yang terbuang habis, berapa banyak bahaya
yang menimpa, karena tidak disiplin dalam janji. Dan berapa banyak pekerjaan yang sukses, berapa banyak
kerusakan yang dapat dicegah, jika disiplin dalam janji.
Disiplin
Everyday
Sebenarnya
Allah sudah memberi gambaran tentang disiplin dengan jelas dan gamblang melalui
pelaksanaan ibadah sehari-hari. Rahasia dari kewajiban ibadah tersebut adalah
sebuah bentuk latihan kedisiplinan. Apa saja ? Nih, contohnya !
-Shalat-
* Shalat harus sesuai dengan
waktunya. Nggak bisa tuh waktunya shalat Subuh buat Sholat Isya. (kebablasan
tidur : saia sering hehehe).
* Urutan gerak dalam shalat tidak
boleh ditinggalkan dan urutannya harus bener. Kalau nggak benar berarti mesti belajar shalat lagi.
* Bilangan/rakaat dalam shalat
yang sudah ditetapkan, nggak boleh tuh ditambahin atau dikurangi (kecuali
shalat qashar).
* Pemimpin (imam) dalam shalat
harus diikuti dan tidak boleh mendahului.
* Barisan dalam shalat harus
teratur.
-Puasa-
* Penentuan waktu datang dan
akhir puasa Ramadhan dengan rukyat hilal
* Ada waktu untuk sahur dan
berbuka. Puasa menjadi batal bila makan/minum di luar waktu berbuka.
* Memperhatikan syarat dan etika
berpuasa agar puasanya diterima.
-Haji-
* Ada kondisi berihram, di mana
ada larangan dan etika selama berihram.
* Ada hari-hari tertentu dan
waktu-waktu tertentu dalam ibadah haji yang tidak boleh diakhirkan atau
didahulukan.
* Terdapat tata cara tertentu,
misalnya tujuh kali putaran dalam thawaf.
So ? Seorang Muslim itu
sebenarnya memiliki banyak sarana untuk berlatih disiplin. Shalat yang lima
kali sehari, puasa wajib yang setahun sekali, haji, dan masih banyak lagi. Nah,
apa yang kurang coba dari agama mulia ini ??????
Konsekuensi
Tidak Disiplin
Selain merugikan diri sendiri,
ketidakdisiplinan juga akan merugikan orang lain. Ini adalah contoh buah dari
ketidakdisiplinan Para Pemanah dalam sejarah Rasulullah pada Perang Uhud
……………….
Kisah perang Uhud yang terjadi
pada tahun ketiga Hijriyah itu merupakan contoh bagaimana ketidakdisiplinan
telah mengakibatkan kekalahan kaum Muslim. Terbunuhnya banyak sahabat bahkan
kerabat tercinta Rasulullah, membalik kemenangan yang awalnya milik kaum
Muslim, bahkan hampir terbunuhnya Rasul dan kerugian lainnya. Apa pangkal
masalahnya ? Hanya karena ketidakdisiplinan sekelompok orang. Pasukan pemanah
yang ditempatkan Rasul di bukit Uhud untuk menjaga pasukan dan menyerang musuh
dari atas, tergiur melihat harta rampasan perang. Turunlah mereka meninggalkan
bukit. Hanya Abdullah bin Zubair-Pemimpin pasukan pemanah- dan 10 pemanah
lainnya yang disiplin dengan perintah Rasul. Akibatnya ? Pasukan musuh pun
dengan leluasa menyerang, dan tentu saja kekuatan 10 orang yang tersisa tidak
mampu menahan serbuan tersebut.