Dairy Queen
Berawal dari J.F McCulllough dan
anaknya Alex, yang mendirikan perusahaan es krim rumahan pada tahun 1927 di
Iowa, Amerika Serikat. Pada tahun 1930-an tepat ketika perusahaan ini pindah ke
Illinois, McCulllough pengen tekstur es krimnya lebih lembut, tapi rasanya
tetap enak. Resep impian McCulllough berhasil ditemukan. Tapi masalahnya, es
krim bertekstur lembut membutuhkan kulkas super dingin. Padahal saat itu
mencari kulkas saja susah banget. Akhirnya, kedua ayah dan anak itu menitipkan
es krim mereka pada Sherb Noble, seorang pemilik restoran yang punya kulkas
impian McCulllough. Es krim itu dijual seharga 10 sen, all you can eat! Dalam
dua jam, es krim itu laku keras. Strategi itu dijalankan McCulllough selama
bertahun-tahun.
Tahun 1940, McCulllough bareng
Sherb Noble mendirikan Dairy Queen (DQ). Dalam dua tahun , delapan gerai DQ
dibuka. Tahun 1949, mereka meluncurkan seri malts dan shakes-nya. Yang spektakuler
adalah pada tahun 1984, Dairy Queen berhasil membuat produk andalan yang
terkenal sampai sekarang yaitu Blizzzard. Dalam setahun terjual 100 juta
Blizzard, yang merupakan perpaduan es krim dengan berbagai permen dan snack
seperti Oreo, Snickers, M&M’s atau Butterfinger dalam satu cup.
Blue Bunny
Kisah Blue Bunny berawal dari
sejarah keluargaFred Wells Jr, bersama istri dan orang tuanya yang tinggal di
daerah Le Mars, Iowa. Setelah wabah kolera yang menewaskan ternak mereka, di
tahun 1913, keluarga Wells beralih jadi pembuat susu. Dalam waktu singkat ,
mereka menjadi distributor susu terbesar di Le Mars. Setelah mengecap sukses,
di tahun 1920-an, mereka mulai memproduksi es krim. Tahun 1925, es krim mereka
sudah tersebar di empat kota, dengan nama perusahaan Wells’ Dairy.
Tahun 1935, Wells’ Dairy
berencana membuat label khusus es krim. Mereka membuat sayembara ”Name That Ice
Cream” bagi siapa yang bias memberikan nama untuk produknya itu. Adalah George
Vanden Brink, seorang seniman yang memenangkan sayembara itu dengan nama Blue
Bunny, lengkap dengan logonya kelinci biru.
Karena berawal dari produsen
susu, maka Blue Bunny unggul dalam produknya yang terbuat dari bahan baku susu seperti Frozen Yoghurt dan
Sherbet. Selain itu es krim berbentuk loli
dan pie juga sangat disukai. Tahun 2009 lalu, Blue Bunny meluncurkan
Aspen, yaitu yoghurt prebiotik dilapisi topping dan dibungkus dengan saus
vanilla dicampur dengan granola, dalam bentuk snack bar. Blue Bunny adalah
label pertama yang memadukan tiga bahan baku tersebut.
Carvel
Didirikan oleh Athanassios
Karvelas, pria yang sempat didiagnosa menderita kanker. Setelah diketahui bahwa
diagnose itu salah, lelaki yang kemudian dikenal dengan nama Tom Carvel ini
memulai hidupnya dengan menjual es krim keliling menggunakan truk butut. Untuk
modal usahanya, dia meminjam uang sebesar 15 Dollar pada istrinya. Karena
sempat mogok di depan sebuah toko kerajinan kecil, maka Tom pun menjual es
krimnya di depan toko tersebut. Hasilnya, dalam dua hari es krim dalam truknya
habis terjual! Dua tahun setelah kejadian itu, toko kerajinan itu ia beli, dan
dijadikan gerai es krim pertamanya.
Selain terkenal sebagai pebisnis
handal, Tom dianggap sebagai pelopor sistem franchise di Amerika. Keunikan
Carvel yang terkenal dan laris sejak tahun 1934 adalah produk ice-cakenya. Yang
terbuat dari campuran antara es krim dan remah coklat yang lezat dalam tiap
lapisannya. Fudgie The Whale, paus coklat yang diciptakan Tom untuk jadi ikon
Carvel, juga bias kita nikmati dalam bentuk ice-cake lho !
Baskin Robbins
Kecintaan dan impian untuk bikin
gerai es krim lah yang membuat Burt Baskin dan Irvine Robbins untuk menjalankan
bisnis bareng. Kedua saudara ipar ini kemudian mendirikan Baskin-Robbins di
tahun 1953, dengan slogan America’s Favorite Neighborhood Ice Cream Shop.
Maksudnya supaya setiap pengunjung bias menikmati es krim dengan suasana lebih
akrab dan menyenangkan.
Kalau diperhatikan, di logo
Baskin-Robbins terselip angka 31. Angka itu menunjukkan jumlah rasa yang
tersedia di gerai es krim ini. Angka ini juga dipakai untuk promosi. Seperti
diskon 31% setiap tanggal 31.
Aneka rasa di Baskin-Robbins
biasanya terinspirasi dari segala sesuatu di sekitar Burt dan Irv. Misalnya
ketika Beatlemania (fans The Beatles) lahir tahun 1964, Baskin-Robbins
mengeluarkan rasa Beatle Nut lima hari
kemudian. Tapi dua rasa yang wajib coba adalah Pralines ‘n Cream dan Mint
Chocolate Chip, karena merupakan rasa terfavorit sepanjang masa. Mint Chocolate
Chip merupakan rasa ke 31 yang diciptakan Burt dan Irv.
H ἂagen-Dazs
Kenangan indah di masa kecil yang
membuahkan hasil yang luar biasa. Itulah yang terjadi pada Reuben Mattus. Dari
kecil dia sudah berkeliling naik kereta kuda, menjajakan es krim rumahan buatan
ibunya. Bisnis es krim itu cukup maju selama 30 tahun. Namun Reuben tetap
menginginkan gerai es krim miliknya sendiri.
Di tahun 1960, Reuben mendirikan H ἂagen-Dazs, yang dijual dengan
harga cukup mahal, karena kualitas bahan bakunya yang menjanjikan. Rasanya pun
hanya tiga, yaitu coklat, vanilla , dan kopi. Coklatnya asli dari Belgia,
begitu pula dengan biji vanilla yang dipetik langsung dari Madagaskar. Reuben
bahkan memilih nama H ἂagen-Dazs,
dengan peta negara-negara Skandinavia di logonya untuk mengabadikan kesan mewah
Eropa. Padahal H ἂagen-Dazs
asli Amerika!
H ἂagen-Dazs juga diklaim sebagai pelopor es krim mewah dalam
bentuk batangan setelah meluncurkan produk Ice Cream Bar di tahun 1986.
Menyusul Frozen Yoghurt di tahun 1991 dan Sorbet di tahun 1993.
Ben&Jerry’s
Persahabatan antara Ben Cohen dan
Jerry Greenfield sudah dimulai sejak SMP. Tepatnya ketika mereka berdua masih
disebut sebagai dua murid yang paling lamban dalam pelajaran olahraga. Seperti
berjodoh, selepas kuliah mereka mendapat profesi yang nyaris sama. Ben menjadi
penjaja es keliling dengan mobil, sementara Jerry menjadi pelayang bagian es
krim di kafetaria kampusnya.
Tahun 1977, kedua sahabat itu
memutuskan menjalankan bisnis ws krim Ben&Jerry’s. Tekstur es krim yang
pekat ternyata karena Ben menderita anosmia, penyakit indera perasa yang lemah.
Ben terus menambahkan bahan baku dalam jumlah banyak, hingga terasa pas di
lidahnya. Jerry, si pembuat resep, tak pernah protes karena dia memang sangat
menyayangi sobatnya itu. Beruntung ternya resep ini laku banget! Tahun 1978,
mereka membuka gerai Ben&Jerry’s pertama di Burlington, Amerika Serikat.
Tak hanya itu, kedua sahabat ini juga cinta bumi. Tahun 2001, kemasan
Ben&Jerry’s dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Mereka menyebutnya “Ecopint”.
Nggak heran kalau perusahaan mereka sering dilirik untuk kerja sama dengan
organisasi lingkungan.
Selain terkenal cinta bumi dengan
menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, Ben&Jerry’s juga dikenal karena
punya campuran rasa yang unik, serta banyak topping dalam ukuran besar. Oatmeal
Cookie Chunk, salah satu produknya yang popular, adalah campuran es krim kayu
manis, dengan topping gandum kering dan bongkahan coklat. Rasanya nggak ada ya
merek lain yang punya ramuan seheboh ini !!!!
Dippin Dots
Hidup Curt Jones dulunya, jauh
dari dunia susu atau es krim. Meski tinggal di daerah perladangan di Illinois,
ketertarikan Curt lebih pada mesin. Lulus SMA, dia mengambil kuliah jurusan
Mikrobiologi di Shawnee Community College di Ullin, Illinois. Ketika itulah ia
belajar teknologi cryogenic, yang meng-inspirasinya membuat es krim berbentuk
butiran kecil. Menurutnya, es krim berbentuk butiran itu, rasanya akan lebih
kuat, dan lebih mudah mengombinasikan rasanya. Karena pemikiran itulah tahun
1988 ia mendirikan Dippin Dots.
Setiap rasa, diwakili oleh satu
jenis warna. Khusus buat rasa campuran seperti Candy Bar Crunch, selain butiran
vanilla dan coklat, juga ditaburi serpihan wafer coklat batangan. Serunya,
selain tersedia dalam bentuk cup, kita juga bias menikmati Dippin Dots dalam
bentuk bungkusan mini. Praktis !!
Karena inovasinya yang canggih
itu, Curt Jones mendapat award sebagai “Entrepreneur of The Year” awards oleh
Ernst&Young in 1995.